Kajian Ilmu Agama Islam (KIAI)

          Kajian Ilmu Agama Islam atau biasa disebut dengan KIAI merupakan suatu kegiatan kajian mengenai agama islam yang diadakan oleh PKPT IPNU IPPNU UNNES dibawah naungan Departemen C (Da'wah dan Advokasi). Kegiatan ini diselenggarakan rutin setiap dua minggu sekali, meskipun agenda ini tergolong baru atau baru tercetus pada kepengurusan tahun ini tetapi peminat agenda ini sangatlah banyak. Banyak dari mahasiswa NU maupun umum yang berbondong-bondong mengikuti Ngaji ini.

      Kajian Ilmu Agama Islam ini bertujuan untuk memberikan pencerdasan kepada mahasiswa Islam tentang seputar agama islam, tata ibadah, dan lain sebagainya. Selama periode kepengurusan ini kegiatan yang bermanfaat ini telah terlaksana selama empat kali dengan Tema yang berbeda pada setiap kajiannya. Pertama kali agenda ini diselenggarakan di Masjid Salman Al Faritsi Unnes dengan Tema seputar Tauhid. Kami mengambil Tema Tauhid karena kami menganggap Tauhid adalah dasar dari orang untuk beragama. mereka harus percaya akan adanya Tuhan yang menciptakan semesta alam ini. Dengan pembahasan Tauhid ada mahasiswa yang bertanya tentang Aliran-aliran ilmu kalam seperti perbedaan Paham Jabariyah, Qodariyah, Mu'tazilah dan Ahlussunah. Pemateri atau guru dalam acara ini adalah para ustadz pondok pesantren kami bekerja sama dengan ustadz-ustadz pondok sekitar kampus Unnes, kebetulan pada pertemuan ini kita diberi pengarahan oleh Ust. Samroni (Ustadz PP. Al Asror Patemon).
 
         Pada pertemuan kedua, agenda ini bertempat di Mushola Al-Hikmah FIK dengan pembukaan oleh Grup rebana JMA dan Tema yang tak kalah menarik pada pertemuan sebelumnya yang membahas dasar agama. kali ini kita membahas tentang Ta'lim atau Pendidikan yang lebih ditekankan pada Pendidikan Islan sebagai pembentuk karakter bangsa. mengapa pendidikan menjadi hal yang krusial untuk kita soroti karena kampus Unnes merupakan kampus dengan basic pendidikan maka membicarakan pendidikan adalah hal yang sangat terasa menarik. Dengan mengkombinasikan pendidikan umun dengan pendidikan Islam diharapkan para peserta Kajian dapat selalu haus akan ilmu, dan selalu ingin memperoleh keberkahan ilmu. 
      
        Ada pepatah bijaksana yang berbunyi "Bangsa yang besar adalah bagsa yang menjunjung tinggi budaya dan tak melupakan sejarah bangsanya" kami menggait Tema pada pertemuan ketiga dengan Judul " Sisa Peradaban Islam pada generasi muda masa kini" yang merupakan refleksi dari perkembangan sejarah pada abad terakhir ini. Abad 20an ini merupakan abad yang serba modern dengan berbagai kecanggihan tekhnologi membuat manusia semakin dimudahkan dan dimanjakan dengan berbagai fitur baik itu gadget, internet, mobil, dan lain sebagainya. Kemodernan mebuat banyak pemuda dan pemudi Indonesia lebih memilih untuk menjauhi budayanya dan lebih memilih mengikuti trend seperti Boyband, Girlband, Gangnamstyle dan sebagainya. tingkat kesadaran akan menjaga budaya masih dirasa sangat kurang, padahal pemuda adalah asset sebuah bangsa. Bapak Revolusi kita pernah bilang "Bawakan saya 10 pemuda yang mencintai bangsanya  maka saya akan goncangkan dunia" betapa dahsyat kekuatan pemuda, tetapi apakah refleksi kekuatan anak muda masih berlaku dimasa sekarang. ada plesetan yang bilang "Bawakan saya 10 pemuda dimasa sekarang maka akan terbentuk Boyband" hehehe :D betapa memang sangat signifikan perubahan modernisasi pada abad terakhir ini.
           
          Diskusi yang terjadi pada sore itu sanagtlah hidup, banyak sekali pertanyaaan yang keluar dari para peserta kajian, Antusias adalah kata yang tepat untuk menggambarkan peserta pada kala itu. Ada yang bertanya tentang Wali songo, Kebudayaan jawa seperti kenduri, sedekah bumi, hingga alat-alat pusaka seperti keris dan akik. Berlanjut pada pertemuan keempat yang diadakan kemarin pada tanggal 14 Juni 2014 dengan pemateri Al Ustadz Khoirul Anwar yang juga merupakan Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) dengan Tema "Politik di Indonesia dalam kacamata Islam" selain Tauhid, Ta'lim, dan Tarikh, Siyasah juga perlu kita kaji karena agama Islam adalah agama yang sempurna yang kesemuanya diatur, meskipun sampai hal terkecil sebesar biji sawi.
 
         Hm.... Politik, pertama kali mendengar kata itu pasti dahi kita langsung mengernyit karena dalam politik itu terjadi berbagai macam spekulasi dan intrik-intriknya. Tetapi mempelajari ilmu politik pada dasarnya merupakan suatu keharusan bagi seseorang yang ingin menjadi negarawan, maka dari itu kami mengambil Tema tentang politik karena ditahun ini merupakan tahun yang sangat special bagi rakyat Indonesia, karena terjadi Pesta Demokrasi yang berlangsung pada bulan April (pemilihan Legislatif) dan tanggal 9 Juli 2014 terjadi pemilihan Presiden. Maka memberikan pencerdasan kepada mahasiswa muslim tentang arti politik dan demokrasi merupakan suatu kuwajiban bagi kami pengurus IPNU IPPNU. Pada Kajian kali ini  Al Ustadz Khoirul Anwar menyampaikan bahwasanya Politik adalah seni mengenai ketidakpastian, karena dalam prakteknya seseorang yang asalnya menjadi kawan dekatnya bukan hanya tidak mungkin satu atau dua tahun menjadi lawan polkitik yang perlu dicurigai. begitulah kiranya prolog yang disampaiakan pemantik kajian kita pada sore itu. Ustadz juga berpesan bahwasanya Kita sebagai warga muslim harus memberikan contoh kepada yang lainya agar berpolitik secara welas asih.

     Begitulah sedikit perkenalan mengenai salah satu program kerja unggulan PKPT IPNU IPPNU dibawah naungan Departemen C. Insya Allah Penulis akan menulis hasil kajian secara lengkap pada kesempatan yang lain.

Silahkan Bergabung di Facebook KIAI :  https://www.facebook.com/kiai.unnes


Ditulis disiang hari tanggal 17 Ramadhan 1345 H
di Kamar Maryam Ponpes Assabiila
 
 
     
 
     
     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puri Maerokoco, TMII-nya Jawa Tengah yang Luput dari Perhatian Publik

PALUI DAN NGUNGU

Susunan Kepengurusan PKPT IPNU IPPNU UNNES Tahun 2015